Siagakupas.com, Siak - Sejak dilanda pandemi Covid-19, nasib Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Siak cukup mengkhawatirkan. Apalagi pemerintah memberlakukan batasan ruang gerak bagi pelaku UMKM sehingga berdampak pada penurunan aktifitas maupun omset.

Tak sedikit pula UMKM yang menutup usahanya karena dirasa tak lagi seimbang antara pemasukan dan modal.

Namun usai pandemi Covid-19, kondisi itu mulai berbalik arah. Pertumbuhan UMKM di Kabupaten Siak kian merangkak naik.

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Siak melalui Kepala Bidang UMKM, Adi Zulyanto mengatakan saat ini pemerintah Siak terus mendorong UMKM yang ada dengan berbagai program yang telah dicanangkan untuk memperkuat usaha masyarakat seperti digitalisasi UMKM dan membantu permodalan.

"Kita ketahui, pandemi Covid-19 dua tahun terakhir menyebabkan penurunan dan mengancam kelangsungan UMKM khususnya di Siak. Namun saat ini berdasarkan data dari tahun lalu pertumbuhan UMKM di Siak naik jadi 25.000 dari tahun sebelumnya 16.000," cakapnya, Senin (20/6/2022).

Pertumbuhan UMKM di Siak masih didominasi dari sektor kuliner, disusul dengan sektor lainnya seperti kedai kelontong.

Langkah awal Pemkab Siak untuk membangkitkan UMKM saat ini dengan melakukan pendataan dan memantau pertumbuhan UMKM. Untuk tahun depan akan dilaksanakan berbagai program seperti subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan modal dan bimbingan terhadap UMKM dengan melibatkan OPD terkait.

"Tahun ini masih tahap rancangan, bagaimana petunjuk teknisnya, tapi Insya Allah tahun depan sudah jalan. Salah satunya ada subsidi bunga KUR yang bunga pinjamannya dibantu dibayar Pemda, ada juga nanti bantuan sapi bagi kelompok ternak bersinergi dengan Dinas Peternakan," katanya.

Dijelaskan Adi, saat ini pelaku UMKM terbantu dengan program Mata UMKM dari Provinsi Riau. Pelaku UMKM yang telah terdaftar pada aplikasi Mata UMKM mendapat bantuan modal usaha sebesar Rp1,2 juta tutupnya.*(infotorial)