Perkuat AL Ukraina Hadapi Ancaman Rusia Gelar Latihan Militer
Editor: | Kamis, 23-07-2020 - 12:27:31 WIB
SiagaKUPAS.com - Amerika Serikat berupaya membantu memperkuat Angkatan Laut Ukraina demi menghadapi ancaman Rusia, termasuk menggelar latihan militer bersama Sea Breeze mulai pekan ini.
Latihan bersama itu digelar kedua negara beberapa hari setelah Rusia memulai latihan militer besar-besaran yang melibatkan 150 ribu personel, 400 pesawat militer, dan 100 kapal perang secara mendadak.
"Latihan ini diperlukan demi mendukung stabilitas di kawasan," ucap Komandan Pasukan Angkatan Laut Ukraina, Laksamana Muda Oleksii Neizhpapa di Moskow seperti dikutip dari CNN, Selasa (21/7).
Neizhpapa menuturkan latihan ini akan melibatkan 19 pesawat, 26 kapal termasuk jenis kapal penghancur Arleigh Buerke, USS Porter, yang akan memasuki area latihan di Laut Hitam pada akhir pekan ini.
Hampir 80 persen kapabilitas Angkatan Laut Ukraina disita Rusia ketika pemerintahan Presiden Vladimir Putin mencaplok Crimea pada 2014 lalu. Sebab, pangkalan angkatan laut utama Ukraina terletak di wilayah tersebut.
Sejak itu, Angkatan Laut Ukraina hanya memiliki satu kapal fregat. Karena itu, Ukraina harus membangun kembali angkatan lautnya dari awal dan AS, rival Rusia, berupaya membantu sekutunya tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan AS adalah membantu Ukraina memperkuat kapal-kapal militer kecilnya yang beroperasi di dekat pantai. Hal itu dilakukan demi memperkuat kemampuan Ukraina untuk mengontrol wilayah pesisir pantainya.
AS menghibahkan dua kapal penjaga pantai yang telah pensiun dan kapal patroli Mark VI baru kepada Ukraina. Kedua jenis kapal itu dinilai ideal beroperasi di Laut Azov yang merupakan perairan dangkal.
Pejabat Kementerian Pertahanan AS juga mengatakan Kiev tengah dalam proses menerima tiga kapal patroli Class Coast.
Kementerian Luar Negeri AS baru-baru ini juga menyetujui penjualan 16 kapal patroli tambahan ke Ukraina, enam di antaranya dibayar melalui program bantuan.
Para pejabat Pentagon menuturkan kapal-kapal itu dapat dilengkapi dengan senjata seperti meriam yang dikendalikan dari jarak jauh.
Washington bahkan tengah mempertimbangkan mempersenjatai kapal-kapal Ukraina dengan teknologi rudal.
"Kami tertarik mempersenjatai kapal patroli mereka dengan rudal," ucap seorang pejabat pertahanan AS.
Pejabat tersebut menuturkan rudal-rudal itu dirancang sebagai alat pertahanan, bukan provokatif apalagi ofensif sehingga kapal-kapal tersebut dapat mempertahankan diri jika ada insiden terjadi.
Selain mengandalkan bantuan AS, Ukraina sendiri tengah mengembangkan sistem rudal anti-kapal buatan sendiri. Rudal itu dikenal sebagai rudal jelajah Neptunus.
Neizhpapa menuturkan memperoleh sistem rudal anti-kapal merupakan prioritas utama bagi militer negara tersebut.(red).
Komentar Anda :